Yang Menjadikan Doa Terjawab

mengutip dari om Mario Teguh, dan mencoba instrospeksi diri atas doa yang dipanjatkan dan tingkah laku selama ini..hanya manusia biasa yang tak luput dr kesalahan dan dosa
MARIO TEGUH SUPER NOTE
YANG MENJADIKAN DOA TERJAWAB

………..

Sahabat saya yang baik hatinya,

Tuhan Yang Maha Kaya adalah juga Yang Maha Mendengar, yang sudah tentu berarti bahwa Dia telah mendengar doa, harapan, dan permintaan-permintaan kita – bahkan jauh sebelum kelahiran kita.(iya, jauh sebelum kita dilahirkan, walau hanya terbersit di dalam pikiran pun ALLAH SWT sudah tahu itu)

Sehingga, sebetulnya – bukan banyaknya jumlah permintaan kita dan bukan besarnya jumlah perkalian dalam mengulangi doa, yang menjadikan permintaan kita didengar dan dikabulkan.

Karena Maha Besar-nya kekuasaan Tuhan, sebetulnya – jika memang diperlukan, hanya dibutuhkan satu helaan pendek dari nafas yang penuh harapan, untuk memulai pencurahan berkah kesehatan, hati yang damai, keluarga yang indah, kekayaan yang meruah, kekuasaan yang menggelegar, dan nama baik yang hidup terus sepeninggal kita.

Tuhan tidak membutuhkan pemberitahuan berulang-ulang dan berlarut-larut mengenai yang kita pikir kita perlukan, karena Beliau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, termasuk mengetahui bahwa yang kita minta adalah bukan yang kita butuhkan.(kita selalu meminta hal yang sama secara berulang-ulang, mungkin tapi TUHAN tidak pernah rasa jemu, sedangkan kita diperintahkan melakukan hal wajib terus menuerus selalu sertai dengan keluh kesan.oh berapa buruknya kami ini)

Bukan banyaknya pengulangan permintaan, tetapi indahnya ALASAN bagi permintaan kita, yang menjadikan permintaan itu dikhususkan.( mencoba memikirkan alasan dari semua doan..jadi saya harus meminta dengan alasan yang sangat-sangat tepat. bukan karena nafsu atau keinginan sesaat)
Dan bukan permintaannya yang menjadikan permintaan itu terjawab, tetapi apakah yang kita LAKUKAN dalam permintaan itu, yang menjadikan permintaan itu terjawab.( yah..tandanya saya belum maksimal dalam meLAKUKAN agar doa-doa saya bisa dikabulkan,banyak hal yang saya belum perbuat)

Yang kita lakukan itulah, yang dimaksud oleh Tuhan sebagai UPAYA.

Dan upaya yang menjadi pengubah nasib, adalah upaya baik.( saya harus berupaya tuk itu semua, dengan hal yang baik,harus baik dan harus berupaya)
Dan upaya baik, adalah pekerjaan yang memperbaiki kehidupan, baik yang memperbaiki kehidupan sendiri, dan terutama yang memperbaiki kehidupan sesama. (upaya yang dilakukan tidaklah selalu mudah, terkadang perlu pengorbanan dan rintangan, karena sesungguhnya TUHAN ingin tahu apakah kita layak tuk perwujudan doa-doa tersebut)

Dan yang ingin menjadi pribadi yang diutamakan penjawaban doanya oleh Tuhan, harus menjadikan dirinya sebagai rahmat bagi sesama. (sesungguhnya saya belumlah bermanfaat banyak tuk orang-orang sekeliling saya, saya harus banyak belajar dan berbuat tuh bisa menjadi rahmat tuk sesama. Smeoga sama bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang terdekat dan yang lain)

Dan dia yang ingin menjadi yang betul-betul dikasihi Tuhan, dia menjadikan kehidupannya sebagai doanya, agar dia menjadi pelayan bagi pemuliaan kehidupan sesamanya dan sebagai pelestari dari keindahan semua ciptaan Tuhan di alam. (hidup saya masih penuh dosa belum sebagai doa. Ya ALLAH SWT ampuni dosa-dosa saya yang begitu banyak)

Dan bagi jiwa yang ikhlas menjadikan kehidupannya sebagai doanya, Tuhan sudah akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya, bahkan sebelum dia meminta, bahkan sebelum dia merasakan kebutuhan, bahkan sebelum dia menginginkan, dan bahkan saat dia tidak mengetahui apa yang dapat dimintanya dari Tuhan. (jadikanlah saya umat yang selalu bersyukur, sesungguhnya tanpa saya minta pun ALLAH SWT memberikan dan bahkan itu lebih..duh betapa buruknya saya. selalu ingat kan saya tuh bersyukur atas hal-hal kecil dan hal-hal besar yang diberikan)

Apakah ada kedudukan yang lebih tinggi dan lebih mulia daripada didudukkan sebagai kekasih Tuhan?

Lalu, mengapakah ada orang-orang yang telah dimuliakan oleh Tuhan dengan kelengkapan kemanusiaan dan keduniaan yang besar, tetapi berlaku palsu dalam kesantunannya, berlaku khianat dalam pergaulannya, dan bermuslihat menipu kemanusiaan – untuk mengukuhkan kekuasaan dengan cara-cara yang menjadikan mereka kekasih kegelapan?

Maha suci Tuhan dari kesalah-pengertian kita mengenai kasih sayang-Nya kepada kita.

Tuhan-lah yang memuliakan seorang petani miskin yang jujur, di atas seorang raja yang kejujurannya hanya setebal kulit wajah.

Marilah kita didikkan kepada anak-anak kita, bahwa

Kesederhanaan yang jujur adalah lebih mulia daripada kebangsawanan yang tidak amanah.

Maka, marilah kita ikhlaskan diri kita untuk menajamkan pikiran kita hanya dengan yang baik-baik, memuliakan hati kita hanya dengan yang baik-baik, dan mengindahkan perilaku kita hanya dengan yang baik-baik. (semoga saya pelan-pelan bisa menajdi manusia yang baik untuk orang disekeliling saya)

Mudah-mudahan dengannya, kita menjadi jiwa yang tidak harus meminta, untuk diberi.

Amin.

0 komentar: